BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bengkel
Las (Steel) merupakan suatu usaha yang memberikan pelayanan jasa yang membuat
berbagai jenis seperti trailis, pagar, kenopi, railling tangga yang pada saat
ini paling diminati oleh masyarakat. Saat ini bangunan rumah memerlukan
tambahan perlengkapan untuk menunjang keamanan, keindahan, hingga hanya sebatas
aksesories.
Seiring
kondisi itu berlangsung maka usaha Bengkel Las akan berkembang walau pesaingnya
semakin banyak. Sekitar 10 tahun yang lalu usaha Bengkel Las belum terlalu
menjamur namun dengan perubahan jaman dalam satu ruas jalan bisa kita jumpai 2
sampai 4 usaha Bengkel Las.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka penulis tertarik melakukan observasi dengan mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana tingkat perkembangan usaha bengkel las periode
tahun 2005 sampai sekarang ?
2.
Bagaimana strategi bisnis yang tepat untuk menjalani
usaha bengkel las tersebut ?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan masalah yang telah
penulis rumuskan,maka tujuan observasi yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui tingkat perkembangan usaha bengkel las pada periode tahun 2005
sampai dengan sekarang.
2. Untuk
mengetahui strategi bisnis apa saja yang dilakukan untuk menjalani usaha
bengkel las tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Bengkel
Bengkel
atau workshop adalah sebuah
bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau
manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Sedangkan perbengkelan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan
dan metode untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, ataupun
memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang lebih baik
secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan sebuah ilmu yang telah
berkembang bahkan sebelum Revolusi Industri karena bengkel merupakan
satu-satunya tempat untuk membuat alat hingga berkembangnya industri manufaktur
besar dengan mesin uapnya.
2.2
Pengetian Bengkel Las
Bengkel las ialah suatu tempat
bekerja atau usaha yang bergerak dalam bidang pengelasan atau jasa pengelasan
berbagaijenis logam dengan berbagai cara, baik itu manual menggunakan las
listrik, las karbit, las argon, las babet, las assetelin, dan las menggunakan
bantuan mesin-mesin pengelasan robotic atau laser. Bengkel las juga merupakan
suatu tempat untuk membuat, merakit dan memperbaiki segala macam benda yang
terbuat dari logam atauput plat, baik itu berbahan besi, stainless steel,
ataupun allumunium.
2.3
Macam-macam Bengkel Las
1. Bengkel
Las Listrik
Pada
bengkel las jrnis ini, sumber yang digunakan yaitu listrik. Listrik yang
dihasilkan bisa didapat langsung dari PLN maupun diesel generator. Penggunaan diesel
generator sudah mulai ditinggalkan karena berat dan bentuknya yang besar sehingga
membuatnya susah dibawa kemana-mana. Pada umumnya las listrik digunakan untuk
mengelas pada besi batangan maupun plat yang agak tebal. Berikut beberapa karya
dari pada bengkel las listrik:
·
Teralis Jendela
·
Pintu Besi
·
Kanopi
·
Pintu Pagar
·
Railing Tangga
·
Railing Balkon
·
Tangga putar
2. Bengkel
Las Karbit
Pada bengkel las
jenis ini, sumber yang digunakan adalah gas. Pada umumnya las karbit digunakan
untuk melumerkan maupun membengkokan besi, karena jenis las ini selalu
mengeluarkan api bertekanan. Las karbit ini juga biasa digunakan untuk mengelas
bodi mobil yang mempunyai plat tipis.
Alat-alat yang ada di Bengkel las
1) Mesin Las Listrik
Mesin las listrik merupakan sumber
aliran energi untuk melakukan pengelasan. Untuk beroperasi, alat las tentu
memerlukan listrik. Namun, listrik yang dibutuhkan jumlahnya sangatlah besar.
Oleh karena itu, las listrik tidak akan berfungsi tanpa bantuan mesin las
listrik. Di dunia pengelasan, mesin ini juga sering disebut sebagai las
inventer. Mesin las listrik memiliki daya yang berbeda-beda. Besar daya yang
sering ditemui ialah 450 Watt serta 650 Watt.
2) Gerinda Tangan
Gerinda tangan atau juga disebut grinder
merupakan peralatan tambahan di bengkel las. Alat ini berfungsi untuk memotong
serta menghaluskan permukaan produk setelah pengelasan.
3) Mesin Potong Besi
Sesuai dengan namanya, mesin ini
berfungsi untuk memotong besi. Besi sendiri merupakan bahan logam yang sering
digunakan untuk membuat produk pengelasan. Mesin pemotong besi berfungsi
menyesuaikan ukuran besi dengan design produk yang dipesan.
4) Kompressor
Kompressor
berperan pada tahap akhir pembuatan produk. Setelah pengelasan, tentu saja
suatu produk harus dicat agar tampilannya menarik. Bersama dengan spray gun,
kompressor berperan seperti kuas untuk mewarnai produk tersebut. Dibandingkan
kuas, pengecatan dengan bantuan kompressor memperlihatkan hasil yang lebih
bagus. Terdapat dua jenis kompressor, yakni kompressor listrik dan kompressor
mesin. Sesuai namanya, kompressor listrik menggunakan listrik sebagai sumber energinya.
Sementara itu, kompressor mesin menggunakan bensin untuk beroperasi.
5) Bor Listrik
Terdapat
dua jenis bor listrik yang digunakan di bengkel las. Bor tersebut ialah bor
listrik biasa serta bor listrik khusus beton. Kedua bor tersebut wajib dimiliki
bengkel las. Sebab, bengkel las tentu tidak selalu mengolah bahan material yang
sama. Ada bahan-bahan material yang sangat kuat sehingga harus menggunakan bor
khusus.
6) Genset
Genset
sebenarnya bukanlah peralatan utama dalam proses pengelasan. Alat ini disediakan
sebagai bentuk antisipasi saja. Ketika aliran listrik mati, tentu tukang las
tetap harus menyelesaikan pekerjaannya. Genset akan menggantikan listrik yang
sedang mati. Selain itu, genset juga dapat berperan ketika tukang las bekerja
di rumah pelanggannya. Bila daya listrik tidak cukup, tukang las akan
menggunakan genset.
2.4
Contoh 3 produk yang paling sering dihasilkan dari proses pengelasan
· Teralis Jendela
Sebuah jendela berfungsi sebagai
ventilasi udara. Tanpa jendela, rumah akan terasa pengap karena aliran udara
yang masuk sedikit. Namun, dibalik fungsinya, jendela juga menjadi titik rawan
di rumah. Seringkali pencuri-pencuri memanfaatkan jendela sebagai pintu masuk
mereka. Oleh karena itu, pemilik rumah membutuhkan teralis jendela yang
menghalangi pencuri masuk.
· Pintu Besi
Secara umum, pintu besi memiliki fungsi
yang sama seperti teralis jendela. Bedanya, pintu ini dipasang di bagian pintu
utama rumah. Jadi terdapat dua pintu yang dipasang di pintu utama rumah.
· Kanopi
Selanjutnya, kanopi berfungsi melindungi
teras ataupun carport di rumah dari panas serja hujan. Kanopi juga membuat
rumah menjadi lebih nyaman dan sejuk.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1
Tempat Penelitian
Penelitian
dilakukan di Jln.Sabrang Indah Desa Kalikoa Kec.Kedawung,Kabupaten Cirebon.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian
dilakukan pada :
Hari/tanggal
: Sabtu, 23 Desember 2017
Pukul : 14.00 s/d 15.00
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
penulis dengan menggunakan penelitian kualitatif,yaitu penelitian tentang riset
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini
dilakukan melalui penelitian yang bersifat deskriptif dan data yang dikumpulkan
lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka.
3.3 Sampel Penelitian
Nama
Pengusaha : Sanita
Nama
Bengkel : Sabrang
Kecamatan
: Kedawung
Kabupaten
: Cirebon
Berdiri
dari tahun : 2005 sampai sekarang
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data yang
diperlukan penulis menggunakan instrumen data sebagai berikut :
1. Metode
Observasi
Penulis melakukan penelitian pada
objek yang diteliti, untuk memperoleh beberapa informasi dari data-data yang
berkaitan dengan penelitian dan selanjutnya dianalisis oleh penulis.
2. Metode
Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara
si peneliti dengan objek penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tingkat Perkembangan industri
Bengkel Las
Salah satu jenis usaha yang penulis
melakukan penelitian adalah usaha bengkel las. Usaha bengkel las dapat
dijalankan oleh siapa saja karena usaha bengkel las tidak perlu menyandang
gelar sarjana, asalkan mempunyai kemampuan untuk mengelas dengan baik dan dapat
menjalankan usaha ini.
Usaha bengkel las dibangun pada
tahun 2005. Pelaku usaha menggunakan modal untuk membuka bengkel las tersebut
tidak terlalu besar, karena peralatannya yang relatif sangat terjangkau. Biaya
yang paling besar pada usaha ini adalah membangun tempat untuk usaha bengkel
las tersebut.
Setelah melakukan penelitian,penulis
mendapatkan informasi tentang perkembangan usaha bengkel las tersebut,dan
setelah penulis mendapatkan informasi tersebut,penulis dapat menyimpulkan bahwa
tempat usaha ini berjejer dipinggir jalan,dengan begitu orang akan dengan mudah
menemukannya karena pada umumnya lokasi bengkel las ini sendiri bertempat di
dekat keramaian. Pada tahun 2006 usaha bengkel las ini sempat mengalami
keterpurukan tidak mendapatkan pemesanan sehingga pelaku usaha mempromosikan ke
daerah sekitar dan seiring berjalannya waktu usaha bengkel las ini mulai
berkembang sangat baik dan dikenal banyak orang sehingga usaha bengkel las ini
masih berjalan sampai sekarang.
4.2 Strategi bisnis yang dilakukan pelaku usaha
bengkel las tersebut
Dengan meningkatnya kepadatan
penduduk di Indonesia turut serta memicu peningkatan kebutuhan akan perumahan
sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Dengan banyaknya perumahan baru
yang sedang dibangun, maka peluang usaha bengkel las ini menjadi salah satu
peluang usaha yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan
berbagai kebutuhan dalam pembangunan suatu perumahan pasti membutuhkan beberapa
produk yang membutuhkan jasa bengkel las seperti pembuatannya trailis,roling
door,canopy,pagar besi maupun tangga dsb.
Penulis mendapatkan informasi dari
narasumber bahwa strategi bisnis yang dilakukan pelaku usaha bengkel las
tersebut dengan memperhatikan sebagai berikut :
1. Modal
Usaha apapun pasti memerlukan modal.
Namun, modal usaha bengkel las ini tidak besar. Hanya saja yang paling sangat
dibutuhkan untuk bisa membuka usaha bengkel las ini yaitu modal skill dan
keahlian yang berkaitan dengan keterampilan untuk mengelas yang tepat agar
hasil produk las bagus dan berkualitas. Jika konsumen puas dengan hasil nya
maka besar kemungkinan konsumen akan kembali menggunakan jasa bengkel las ini
lagi. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi usaha bengkel las ini,oleh karena
itu modal skill maupun keterampilan sangatlah penting karena berhubungan dengan
kepuasan konsumen.
2. Pemilihan
Lokasi Usaha
Menurut narasumber pelaku usaha bengkel
las ini, startegi bisnis kedua yang penting yaitu dengan memilih lokasi yang
strategis seperti di pinggir jalan,sehingga memudahkan konsumen untuk sampai ke
tempat usaha. Lokasi yang mudah diakses masyarakat luas akan lebih
menguntungkan daripada lokasi usaha yang sulit dijangkau oleh konsumen.
3. Rekrutmen
Karyawan
Rekrutmen karyawan sangat berpengaruh
untuk membuat usaha bengkel las menjadi semakin berkembang. Oleh karena itu,
dalam rekrutmen karyawa sebaiknya dilakukan secara tepat demi memperoleh
karyawan yang sesuai dengan kualifikasi.
4. Marketing
dan Promosi
Strategi marketing dan promosi ini
bertujuan untuk mengenalkan usaha bengkel las ini kepada masyarakat luas.
Pelaku usaha bengkel las ini memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan
usaha bengkel lasnya dan juga menawarkan langsung kepada konsumen bisa juga
kepada masyarakat yang sedang membangun rumah ataupun yang sedang merenovasi
rumah.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari paparan
atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa usaha bengkel las
dibangun pada tahun 2005 dan sempat mengalami keterpurukan. Namun, seiring
dengan berjalannya waktu usaha bengkel las tersebut mulai berkembang dengan
baik dan dikenal oleh banyak masyarakat. Dan pelaku usahapun melakukan strategi
bisnis dengan cara memikirkan secara matang untuk modal,tempat pemilihan
usaha,rekrutmen karyawan dan juga pelaku usaha melakukan strategi pemasarannya
dengan memanfaatkan media sosial dan mempromosikan langsung kepada konsumen.
5.2
Saran
Dengan
selesainya laporan observasi ini, penulis mengharapkan kepada pembaca sekiranya
menemukan kesalahan pada makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan sarannya.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
mungkin masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan ke depannya.