Sabtu, 06 Januari 2018

laporan karya ilmiah bengkel las



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Bengkel Las (Steel) merupakan suatu usaha yang memberikan pelayanan jasa yang membuat berbagai jenis seperti trailis, pagar, kenopi, railling tangga yang pada saat ini paling diminati oleh masyarakat. Saat ini bangunan rumah memerlukan tambahan perlengkapan untuk menunjang keamanan, keindahan, hingga hanya sebatas aksesories.
Seiring kondisi itu berlangsung maka usaha Bengkel Las akan berkembang walau pesaingnya semakin banyak. Sekitar 10 tahun yang lalu usaha Bengkel Las belum terlalu menjamur namun dengan perubahan jaman dalam satu ruas jalan bisa kita jumpai 2 sampai 4 usaha Bengkel Las.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik melakukan observasi dengan mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana tingkat perkembangan usaha bengkel las periode tahun 2005 sampai sekarang ?
2.      Bagaimana strategi bisnis yang tepat untuk menjalani usaha bengkel las tersebut ?
1.3  Tujuan
Sesuai dengan masalah yang telah penulis rumuskan,maka tujuan observasi yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tingkat perkembangan usaha bengkel las pada periode tahun 2005 sampai dengan sekarang.
2.      Untuk mengetahui strategi bisnis apa saja yang dilakukan untuk menjalani usaha bengkel las tersebut.

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1  Pengertian Bengkel
Bengkel atau workshop adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Sedangkan perbengkelan adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan dan metode untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, ataupun memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan sebuah ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum Revolusi Industri karena bengkel merupakan satu-satunya tempat untuk membuat alat hingga berkembangnya industri manufaktur besar dengan mesin uapnya.
2.2  Pengetian Bengkel Las
            Bengkel las ialah suatu tempat bekerja atau usaha yang bergerak dalam bidang pengelasan atau jasa pengelasan berbagaijenis logam dengan berbagai cara, baik itu manual menggunakan las listrik, las karbit, las argon, las babet, las assetelin, dan las menggunakan bantuan mesin-mesin pengelasan robotic atau laser. Bengkel las juga merupakan suatu tempat untuk membuat, merakit dan memperbaiki segala macam benda yang terbuat dari logam atauput plat, baik itu berbahan besi, stainless steel, ataupun allumunium.
2.3  Macam-macam Bengkel Las
1.      Bengkel Las Listrik
Pada bengkel las jrnis ini, sumber yang digunakan yaitu listrik. Listrik yang dihasilkan bisa didapat langsung dari PLN maupun diesel generator. Penggunaan diesel generator sudah mulai ditinggalkan karena berat dan bentuknya yang besar sehingga membuatnya susah dibawa kemana-mana. Pada umumnya las listrik digunakan untuk mengelas pada besi batangan maupun plat yang agak tebal. Berikut beberapa karya dari pada bengkel las listrik:

·         Teralis Jendela
·         Pintu Besi
·         Kanopi
·         Pintu Pagar
·         Railing Tangga
·         Railing Balkon
·         Tangga putar
2.      Bengkel Las Karbit
Pada bengkel las jenis ini, sumber yang digunakan adalah gas. Pada umumnya las karbit digunakan untuk melumerkan maupun membengkokan besi, karena jenis las ini selalu mengeluarkan api bertekanan. Las karbit ini juga biasa digunakan untuk mengelas bodi mobil yang mempunyai plat tipis.

Alat-alat yang ada di Bengkel las

1)      Mesin Las Listrik

Mesin las listrik merupakan sumber aliran energi untuk melakukan pengelasan. Untuk beroperasi, alat las tentu memerlukan listrik. Namun, listrik yang dibutuhkan jumlahnya sangatlah besar. Oleh karena itu, las listrik tidak akan berfungsi tanpa bantuan mesin las listrik. Di dunia pengelasan, mesin ini juga sering disebut sebagai las inventer. Mesin las listrik memiliki daya yang berbeda-beda. Besar daya yang sering ditemui ialah 450 Watt serta 650 Watt.

2)      Gerinda Tangan

Gerinda tangan atau juga disebut grinder merupakan peralatan tambahan di bengkel las. Alat ini berfungsi untuk memotong serta menghaluskan permukaan produk setelah pengelasan.

3)      Mesin Potong Besi

Sesuai dengan namanya, mesin ini berfungsi untuk memotong besi. Besi sendiri merupakan bahan logam yang sering digunakan untuk membuat produk pengelasan. Mesin pemotong besi berfungsi menyesuaikan ukuran besi dengan design produk yang dipesan.

4)      Kompressor

Kompressor berperan pada tahap akhir pembuatan produk. Setelah pengelasan, tentu saja suatu produk harus dicat agar tampilannya menarik. Bersama dengan spray gun, kompressor berperan seperti kuas untuk mewarnai produk tersebut. Dibandingkan kuas, pengecatan dengan bantuan kompressor memperlihatkan hasil yang lebih bagus. Terdapat dua jenis kompressor, yakni kompressor listrik dan kompressor mesin. Sesuai namanya, kompressor listrik menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Sementara itu, kompressor mesin menggunakan bensin untuk beroperasi.

5)      Bor Listrik

Terdapat dua jenis bor listrik yang digunakan di bengkel las. Bor tersebut ialah bor listrik biasa serta bor listrik khusus beton. Kedua bor tersebut wajib dimiliki bengkel las. Sebab, bengkel las tentu tidak selalu mengolah bahan material yang sama. Ada bahan-bahan material yang sangat kuat sehingga harus menggunakan bor khusus.

6)      Genset

Genset sebenarnya bukanlah peralatan utama dalam proses pengelasan. Alat ini disediakan sebagai bentuk antisipasi saja. Ketika aliran listrik mati, tentu tukang las tetap harus menyelesaikan pekerjaannya. Genset akan menggantikan listrik yang sedang mati. Selain itu, genset juga dapat berperan ketika tukang las bekerja di rumah pelanggannya. Bila daya listrik tidak cukup, tukang las akan menggunakan genset.
2.4 Contoh 3 produk yang paling sering dihasilkan dari proses pengelasan

·         Teralis Jendela

Sebuah jendela berfungsi sebagai ventilasi udara. Tanpa jendela, rumah akan terasa pengap karena aliran udara yang masuk sedikit. Namun, dibalik fungsinya, jendela juga menjadi titik rawan di rumah. Seringkali pencuri-pencuri memanfaatkan jendela sebagai pintu masuk mereka. Oleh karena itu, pemilik rumah membutuhkan teralis jendela yang menghalangi pencuri masuk.

·         Pintu Besi

Secara umum, pintu besi memiliki fungsi yang sama seperti teralis jendela. Bedanya, pintu ini dipasang di bagian pintu utama rumah. Jadi terdapat dua pintu yang dipasang di pintu utama rumah.

·         Kanopi

Selanjutnya, kanopi berfungsi melindungi teras ataupun carport di rumah dari panas serja hujan. Kanopi juga membuat rumah menjadi lebih nyaman dan sejuk.
  
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
            3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Jln.Sabrang Indah Desa Kalikoa Kec.Kedawung,Kabupaten Cirebon.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 23 Desember 2017
Pukul            : 14.00 s/d 15.00
3.2 Metode Penelitian
            Metode penelitian yang digunakan penulis dengan menggunakan penelitian kualitatif,yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian yang bersifat deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada angka.
3.3 Sampel Penelitian
Nama Pengusaha         : Sanita
Nama Bengkel                        : Sabrang
Kecamatan                  : Kedawung
Kabupaten                   : Cirebon
Berdiri dari tahun        : 2005 sampai sekarang



3.4 Teknik Pengumpulan Data
            Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan penulis menggunakan instrumen data sebagai berikut :
1.      Metode Observasi
            Penulis melakukan penelitian pada objek yang diteliti, untuk memperoleh beberapa informasi dari data-data yang berkaitan dengan penelitian dan selanjutnya dianalisis oleh penulis.
2.      Metode Wawancara
            Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara si peneliti dengan objek penelitian.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tingkat Perkembangan industri Bengkel Las
            Salah satu jenis usaha yang penulis melakukan penelitian adalah usaha bengkel las. Usaha bengkel las dapat dijalankan oleh siapa saja karena usaha bengkel las tidak perlu menyandang gelar sarjana, asalkan mempunyai kemampuan untuk mengelas dengan baik dan dapat menjalankan usaha ini.
            Usaha bengkel las dibangun pada tahun 2005. Pelaku usaha menggunakan modal untuk membuka bengkel las tersebut tidak terlalu besar, karena peralatannya yang relatif sangat terjangkau. Biaya yang paling besar pada usaha ini adalah membangun tempat untuk usaha bengkel las tersebut.
            Setelah melakukan penelitian,penulis mendapatkan informasi tentang perkembangan usaha bengkel las tersebut,dan setelah penulis mendapatkan informasi tersebut,penulis dapat menyimpulkan bahwa tempat usaha ini berjejer dipinggir jalan,dengan begitu orang akan dengan mudah menemukannya karena pada umumnya lokasi bengkel las ini sendiri bertempat di dekat keramaian. Pada tahun 2006 usaha bengkel las ini sempat mengalami keterpurukan tidak mendapatkan pemesanan sehingga pelaku usaha mempromosikan ke daerah sekitar dan seiring berjalannya waktu usaha bengkel las ini mulai berkembang sangat baik dan dikenal banyak orang sehingga usaha bengkel las ini masih berjalan sampai sekarang.
4.2   Strategi bisnis yang dilakukan pelaku usaha bengkel las tersebut
            Dengan meningkatnya kepadatan penduduk di Indonesia turut serta memicu peningkatan kebutuhan akan perumahan sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Dengan banyaknya perumahan baru yang sedang dibangun, maka peluang usaha bengkel las ini menjadi salah satu peluang usaha yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan berbagai kebutuhan dalam pembangunan suatu perumahan pasti membutuhkan beberapa produk yang membutuhkan jasa bengkel las seperti pembuatannya trailis,roling door,canopy,pagar besi maupun tangga dsb.
            Penulis mendapatkan informasi dari narasumber bahwa strategi bisnis yang dilakukan pelaku usaha bengkel las tersebut dengan memperhatikan sebagai berikut :
1.      Modal
      Usaha apapun pasti memerlukan modal. Namun, modal usaha bengkel las ini tidak besar. Hanya saja yang paling sangat dibutuhkan untuk bisa membuka usaha bengkel las ini yaitu modal skill dan keahlian yang berkaitan dengan keterampilan untuk mengelas yang tepat agar hasil produk las bagus dan berkualitas. Jika konsumen puas dengan hasil nya maka besar kemungkinan konsumen akan kembali menggunakan jasa bengkel las ini lagi. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi usaha bengkel las ini,oleh karena itu modal skill maupun keterampilan sangatlah penting karena berhubungan dengan kepuasan konsumen.
2.      Pemilihan Lokasi Usaha
      Menurut narasumber pelaku usaha bengkel las ini, startegi bisnis kedua yang penting yaitu dengan memilih lokasi yang strategis seperti di pinggir jalan,sehingga memudahkan konsumen untuk sampai ke tempat usaha. Lokasi yang mudah diakses masyarakat luas akan lebih menguntungkan daripada lokasi usaha yang sulit dijangkau oleh konsumen.
3.      Rekrutmen Karyawan
      Rekrutmen karyawan sangat berpengaruh untuk membuat usaha bengkel las menjadi semakin berkembang. Oleh karena itu, dalam rekrutmen karyawa sebaiknya dilakukan secara tepat demi memperoleh karyawan yang sesuai dengan kualifikasi.
4.      Marketing dan Promosi
      Strategi marketing dan promosi ini bertujuan untuk mengenalkan usaha bengkel las ini kepada masyarakat luas. Pelaku usaha bengkel las ini memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan usaha bengkel lasnya dan juga menawarkan langsung kepada konsumen bisa juga kepada masyarakat yang sedang membangun rumah ataupun yang sedang merenovasi rumah.

  
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
            Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa usaha bengkel las dibangun pada tahun 2005 dan sempat mengalami keterpurukan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu usaha bengkel las tersebut mulai berkembang dengan baik dan dikenal oleh banyak masyarakat. Dan pelaku usahapun melakukan strategi bisnis dengan cara memikirkan secara matang untuk modal,tempat pemilihan usaha,rekrutmen karyawan dan juga pelaku usaha melakukan strategi pemasarannya dengan memanfaatkan media sosial dan mempromosikan langsung kepada konsumen.
5.2 Saran
Dengan selesainya laporan observasi ini, penulis mengharapkan kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan sarannya. Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi mungkin masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.

3 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
  2. Menurut sebuah kelompok keuangan internasional, pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama di seluruh dunia, terutama bagi sebagian besar masyarakat miskin yang tinggal di daerah pedesaan di negara berkembang. tantangan utama bagi sebagian besar petani ini adalah akses ke keuangan. kurangnya akses ke keuangan merupakan hambatan utama bagi petani dalam meningkatkan efisiensi produksi mereka dan mengadopsi teknologi yang lebih baik. Jadi, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keuangan pertanian adalah hal yang sangat penting bagi petani atau orang lain yang mungkin berhubungan dengannya dalam kehidupan sehari-hari. agar setelah membaca artikel ini, kita dapat memiliki pemahaman tentang konsep keuangan dan aplikasi praktis keuangan yang penting bagi siapa saja, terutama masalah manajerial penting di bidang pertanian yang melibatkan keuangan. hubungi pedroloanss@gmail.com untuk pinjaman pertanian dan jenis pinjaman lainnya dengan tingkat 2.

    BalasHapus